Wanita yang Tak Pernah Tercatat Dalam Lembar Kalam

Aku berkenalan, dengan bayang tanpa nama
Yang kemudian kuketahui ia wanita
Sebab di tubuhnya kudapati liang senggama
Wajahnya ayu
Perempuan Bermata Sayu
Sudah kuputuskan, aku memanggilnya demikian
Ia tak pernah bersuara
Namun banyak sekali bercerita
Dengan bahasa yang lebih rahasia dari senja
Dikatakannya, Ia pengantin Adam
Si manusia kelahiran surga
Berasal mula dari debu, berjuta tahun lalu
Ia ada, jauh sebelum Hawa
Jauh sebelum wanita penuh rasa ingin tahu
Membelah bumi dan langit hingga manusia tercecer ke dunia
Ia mempelai surga
Dicipta sepasang dengan lelaki pertama
Tapi Tuhan lupa memberinya nama
Ada jeda,
Panjang, seperti jalan kereta …
Kutemui setitik gerimis di ujung mata
Mengisahkan kepedihan yang lebih kelam dari neraka
Aku telah dihapuskan
Seolah tak pernah ada,
Aku tak pernah tercipta
Sejarah telah meniadakanku sebelum sempat menuliskanku
Bukan Tuhan lupa memberi nama
- Dia Maha Sempurna
Hanya sengaja berbuat kejam,
Pada wanita yang tak pernah tercatat dalam lembaran kalam
Keheningan menyayat sayat gemulai angin
Mencekatkan tangisan yang membeku dalam dingin
Riuh sunyi lantas membawanya pergi
Mengakhiri kisah yang tak pernah dimulai

Tidak ada komentar: