Belajar Mixing Part II

Proses mixing dalam dunia audio recording merupakan salah satu proses yang paling susah, memusingkan dan paling rumit menurut saya. Begitu banyak plugins atau efek yang harus dipakai dan tentu saja harus dimengerti untuk proses ini. Salah satu pedoman saya dalam proses me-mixing adalah, jangan memasukan suatu plugins / efek yang tidak diketahui kegunaan nya atau tidak dimengerti cara penggunaannya. Selain sia-sia dan memberatkan kinerja komputer, juga bisa merusak sound atau suara pada track anda.

Pada tutorial ini, saya hanya membahasa secara umum bagaimana proses mixing yang biasa saya lakukan. Dan juga karena saya pemula atau newbie dalam hal ini, maka postingan ini saya pun saya beri judul "Tutorial mixing secara mudah untuk pemula"

Oke langsung saja pada tutorialnya.


1. Bukalah project atau track yang anda rekam sebelumnya di sebuah software daw atau software multi track recording.

2. Setelah terbuka, coba play dan lihat meter pada master track / master fader nya (untuk software stenberg cubase dan steinberg nuendo, bisa menekan tombol shortcut F3 dan lihat paling kanan pada mixer nya).

Apabila clip atau peak (biasanya akan ada tanda berwarna merah atau meter nya melebihi 0db) silahkan untuk menurunkan masing-masing track (track gitar, track bass, track vocal dan seterusnya), ingat seluruh tracknya, bukan master track / master fader nya yang diturunkan.

3. Setelah aman / tidak clip atau peak, cobalah untuk mem-balancing dengan menurun atau menaikan volume pada track masing-masing. Dalam proses balancing saat ini, anda tidak perlu untuk mem-balancing secara detail, apabila sudak terdengar enak dikuping anda, maka sudah cukup.

4. Coba dengarkan beberapa kali dari awal sampai akhir lagu, hal ini bertujuan agar anda dapat mengenal materi-materi yang anda ingin mixing. Bahasa kerennya adalah, agar lebih familiar dengan materi setiap track dan instrument yang sedang anda mixing. Pada tahap ini jangan atau tidak perlu memasang efek atau plugins.

5. Nah setelah anda mengenal dan lebih familiar dengan track-track instrument yang sedang anda mixing, maka cobalah untuk mengkelompokkannya, hal ini bertujuan agar anda tidak bingung nanti saat anda me-mixing lebih jauh.

Yang biasa di kelompokkan:
-drum (snare, kick dan seterusnya) dengan perkusi
-low instrument seperti bass dan lain-lain
-guitar bisa distorsi, struming, arpegio, wah-wah dan lain-lain
-vocal (alangkah baiknya vocal di kelompokan kembali, antara lead vocal dan backing vocal)

6. Setelah mengelompokkan atau grouping, cobalah untuk panning (kanan, tengah, kiri) track-track instrument yang anda sedang mixing hingga tercipta suatu stereo imager atau terdengar lebih luas (stereo), perhatikan pada saat melakukan panning agar tidak ada suara atau instrument yang terlalu memihak ke kanan ataupun ke kiri (bahasa inggrisnya adalah timplang :D ). Yaitu tidak terlalu banyak instrument yang berada di kiri maupun di kanan, seimbang deh pokoknya :) .

7. Setelah itu saat nya untuk me-mute semua channel kecuali drum. Saat nya menyiapkan plugins compressor, compress track-track drum yang memiliki dinamika yang luas (bahasa gampangnya, memiliki suara yang kadang besar, dan kadang kecil). Biasanya untuk drum memakai ratio yang besar seperti 8:1, namun juga tergantung pada sumber atau source suara / materi yang kita mixing, begitu pula dengan threshold. Untuk attack nya bisa memakai auto (apabila plugins yang di pakai memiliki fitur tersebut) apabila tidak coba di setting tergantung pada tempo lagu materi yang sedang di mixing. Beri gain apabila diperlukan.

Agar memudahkan, kita dapat melihat di tampilan gelombangnya, track-track mana yang memerlukan peng-compress-an.

Begitu pula dengan track bass dan vocal, buka track tersebut satu-persatu lalu stabilkan dengan memakai plugins atau efek compressor.

Ingat, jangan terlalu meng-compress terlalu over, sebuah lagu memerlukan dinamika agar terdengar lebih "hidup". Jadi pakai plugins compressor ini bila hanya dibutuhkan dan gunakanlah dengan bijak :D

8. Masih dengan tiga track diatas (drum, bass dan vocal). Siapkan sebuah reverb. Tapi reverb ini tidak digunakan untuk bass yah, hanya untuk drum dan vocalnya. Gunakan dua buah reverb yang dipasang di send aux atau send fx. Satu untuk drum nya dan satu lagi untuk vocalnya. Saya biasa menggunakan reverb hall untuk vocal, tapi tergantung genre dan karakteristik vocal nya. Apabila masih kurang atau tidak cocok dengan preset bawaan dari plugins atau software reverb yang anda pakai, coba untuk men-setting reverb timenya, hpf / low cut nya, lpf atau hi cut nya, pre delay dan lain-lain.

Ingat! Kesalahan atau salah setting pada efek reverb membuat sound atau lagu anda terdengar amatir. Contoh nya suara vocal seperti di dalam sumur, suara drum seperti didalam gua dan lain-lain. Gunakan dengan bijak plugins reverb ini.

Setelah memberi reverb, coba untuk dengarkan kembali. Biasanya sesudah memakai fx reverb ini balancing nya jadi berubah, atur atau balancing kembali dengan menaik dan menurunkan volume pada masing-masing track. Sesekali lihat juga master fader atau master tracknya, jangan sampai peak atau clip atau melebihi dari batas 0db.

9. Nah apabila ketiga element diatas sudah terdengar bagus, anda sudah mempunyai pondasi nya. Selanjutnya tinggal buka satu persatu track instrument lainnya sambil di balancing kembali.

10. Masukan compressor lagi apabila ada instrument selain ketiga elemen diatas yang terlalu luas atau lebar dinamikanya (kadang besar, kadang kecil suaranya)

11. Apabila ada sound / bunyi dari track yang tidak diinginkan bisa memakai equalizer untuk mengcut atau memboost di frequency yang mengganggu. Apabila dari kesemua track low nya terdengar menggulung, coba di low cut atau HPF (high pass filter) menggunakan equalizer. Apabila hi nya ada yang menyerang atau terlalu sakit di telinga, cut di frequency yang dimaksud menggunakan equalizer juga.

12. Ada bunyi click yang mengganggu? Gunakan declicker

13. Ada bunyi noise yang mengganggu? Gunakan denoiser

14. Di vocal, saat pengucapan huruf "S" "C" berlebihan dan menyakitkan telinga, bisa menggunakan deesser

15. Dan sebagai nya, dan sebagainya, dan sebagainya :)

Ingat dan perhatikan, gunakan plugins yang anda masukan dengan bijak, jangan terlalu over! Sesuatu yang berlebihan pasti tidak baik bukan?

@ distorsi.net
SelengkapnyaBelajar Mixing Part II

Tips setting Compressor & EQ

Setting compressor
Compressor adalah sebuah alat yang sangat berguna. Di live music, kompresor diguanakan untuk membatasi peak sinyal. Kompresor dapat meningkatkan dan membumbui suara, tetapi bila di set terlalu tinggi akan merusak suara. Ingat hal ini : Hanya gunakan kompresor bila dibutuhkan, jangan meng-kompres hanya karena kita memiliki kompresor yang bagus !
Berikut adalah beberapa tips tuntunan dalam menggunakan kompresor. Tidak setiap kasus cocok dengan tips ini, tetapi tips ini patut dicoba sebagai bahan dasar untuk melakukan perbaikan lebih jauh.
Kick Drum - ratio 8:1, attack di bawah 2ms, reduksi maksimum 10dB.
Snare Drum – ratio 3:1, auto attack release, threshold -10dB. Bila menginginkan suara yang dalam, gunakan ratio antara 4:1 - 6:1, attack 5-10ms, release sekitar 150ms, reduksi maksimum 10dB.
Elektrik Gitar – ada 3 ide yang patut dicoba : Ratio antara 3:1 – 5:1 dengan auto attack release dan reduksi 8-10dB. Ratio antara 4:1 - 10:1 dengan attack 10-50ms dan release 0,4 detik. Untuk menghasilkan sound yang kuat, coba ratio lebih tinggi dan release lebih cepat
Bass - ratio antara 4:1 - 8:1, attack 50ms, release time 0,4 seconds, reduksi 6-10dB.
Vokal – ratio antara 4:1 - 8:1, attack yang cepat, release 0,5 detik, reduksi 4-6dB.

Panduan cepat Mr. Mik Fielding meng - EQ instruments
Kick Drum : 60-80 Hz Bottom depth; 2.5kHz Slap attack
Snare Drum : 240 Hz Fatness; 2-3kHz Crispness
Hi-Hat Cymbal : 200 Hz Clank; 2-4kHz Stick hit metal ; 6-8kHz Harshness; above 8 kHz Shimmer
Rack Toms : 240 Hz Fullness; 2-4kHz Attack; 8kHz Overtones
Floor Tom : 120 Hz Fullness; 2-4kHz Attack; 8kHz Overtones
Bass Guitar : 60-80 Hz Bottom; 700-1kHz Attack or Pluck; 2.5 kHz String Noise or Pop
Acoustic Guitar : 80-120 Hz Bottom; 240Hz Body; 2.5-5kHz Clarity;
Electric Guitar : 100-250Hz Body; 2.5-3KHz Clarity; 6-8kHz Presence.
Electric Organ : 80-120 Hz Bottom; 240Hz Body; 2.5kHz Clarity
Piano : Bottom at 80-120Hz; Clarity at 2.5-5kHz; "Honky Tonk" sound with high "Q" at 2.5kHz
Horns : Fullness at 120-240Hz; Shrill at 5-8kHz
Strings : Fullness at 240Hz; Scratchiness at 7-10kHz
Conga/Bongo : Resonance at 200-260Hz; Presence/Slap at 2-4kHz
Vocal : Fullness at 120Hz; Boominess at 200-280Hz; Presence at 5kHz; Sibilance at 6-7kHz





Pernah bertanya-tanya bagaimana menerapkan EQ dan kompresi untuk menendang drum? Menerapkan EQ dan kompresi adalah salah satu hal paling penting yang harus dipertimbangkan saat pencampuran drum tendangan.Sebagai permulaan, tendangan gendang EQ pengaturan dan kompresi tergantung pada genre lagu. Sebagai contoh, kick drum Anda terdengar berbeda di batu dibandingkan musik jazz atau negara. Hal ini karena cara itu telah didekati dalam proses pencampuran audio.Panduan singkat ini lebih menekankan pada pencampuran drum tendangan sehubungan dengan genre berikut:a.) Rock / alternatif / logamb.) Pop dan Negarac.) JazzIni bukan satu-ukuran-cocok-semua solusi dan Anda perlu bereksperimen lebih lanjut tentang pengaturan yang disarankan untuk mendapatkan kick drum terbaik terdengar dari campuran.Tendangan gendang fotoCredits: http://www.flickr.com/photos/chidorian/Disarankan EQ Pengaturan untuk drum Jurus (penargetan rock dan genre musik pop)Menggunakan kualitas tinggi parametrik EQ seperti Gelombang yg terdiri dr ayat EQ, Anda dapat mulai menerapkan EQ pengaturan berikut untuk kick drum Anda:Potong-9dB Q = 3 Pusat Frekuensi = 400HzMeningkatkan 9dB Q = 1,4 Pusat Frekuensi = 100HzPotong-6dB Q = 1,4 Pusat Frekuensi = 50HzTujuan harus memotong-9dB pada 400Hz adalah mengurangi suara kardus drum dan membuat drum bass lebih terdengar. Tentu saja karena Anda mencampur untuk musik rock dan pop, suara bass berat gitar harus menempati frekuensi bass sub (kurang dari 100Hz). Untuk meningkatkan kejernihan suara gitar bass, kick drum dipotong di-6dB, Q = 1,4 pada frekuensi 50Hz.Di batu dan genre pop, gitar bass dan kick drum harus benar dicampur. Ini akan meningkatkan pukulan dan kejelasan keseluruhan frekuensi bass Anda (yang kombinasi drum tendangan dan gitar bass.)Hal ini sangat penting Anda juga harus memperhatikan di gitar bass pencampuran dengan benar untuk mendapatkan suara yang bagus dari kick drum Anda.EQ pengaturan untuk kick drum dalam campuran musik countryDalam musik country, tujuan keseluruhan dari campuran adalah untuk menyampaikan pukulan lebih kuat di kick drum dan untuk membuat gitar bass lebih pasti daripada membuat terdengar berat seperti di batu dan musik alternatif.Dalam hal ini, gitar bass dicampur di atas kick drum dalam banyak kasus. Saya akan merekomendasikan pengaturan EQ berikut:Tendang menghidupkan:+6 DB dorongan pada 80Hz Q = 1,0Rak rendah filter pada 50Hz,-3dB penguranganBass gitar:Rak rendah filter pada 150Hz-6dB3 dB di 200Hz doronganPenjelasan pengaturan EQ di atas:Seperti yang Anda telah mengamati, gitar bass berkurang pada rentang frekuensi sub-bass dengan memotong menggunakan filter rak rendah mulai dari 150Hz. Jadi bass sub-akan terutama terdiri dari tendangan menghidupkan frekuensi fundamental. Jika Anda tidak tahu bagaimana menentukan frekuensi ini mendasar Anda mungkin ingin membaca tutorial ini pada frekuensi alat analisis rentang musik.Paku tendangan drum bertujuan untuk berada di 80Hz dan gitar bass ini berpusat di 200Hz. Hasil campuran ini adalah bahwa kick drum muncul kuat di sub-bass sedangkan catatan bass gitar masih memberikan alur yang diperlukan dalam campuran (bass catatan jelas terdengar bahkan di speaker lebih kecil karena dorongan pada 200Hz).Suara gendang tendangan yang dihasilkan sangat umum dalam genre musik country.EQ pengaturan untuk kick drum dalam musik jazzDalam musik jazz, suara kombinasi tendangan drum dan bass gitar berbeda dibandingkan dengan musik pop, rock dan negara.Misalnya, adalah normal untuk musik jazz untuk memiliki tidak lengkap sub-bass frekuensi gitar sebagai bassis dan drummer jazz cenderung menjadi instrumentalis / solois sehingga mereka akan selalu bermain solo / catatan ditekankan sepanjang waktu (bukannya bermain kesamaan waktu / irama aspek). Dan tujuan utama dari proses tendangan gendang suara pencampuran adalah untuk memberikan kejelasan untuk kedua instrumen.Berat tidak penting dalam jazz sehingga akhir rendah dapat sepenuhnya dikurangi untuk memberi jalan kepada suasana dan kejernihan suara. Anda dapat memulai dengan:Tendang menghidupkan:Rendah rak-6dB di 70HzPotong-9dB Q = 3 Pusat Frekuensi = 400HzMeningkatkan +3 dB pada 150HzMeningkatkan +3 dB pada 2000HzBass gitar:Rendah rak-6dB di 200HzMeningkatkan +3 dB pada 400HzMeningkatkan +3 dB pada 800HzSeperti yang Anda telah mengamati, paku tendangan drum akan terdengar seperti "gedebuk" daripada harus ledakan / suara dalam umum di rock dan musik pop. Dorongan dari 3 dB dapat diubah ke +4 dB atau sebagainya (mari +6 dB menjadi maksimum), sampai Anda dapat mendengar suara tendangan jelas.Jika Anda ingin tahu panduan EQ pengaturan untuk semua instrumen Anda dalam campuran di satu sekilas, Anda bisa merujuk ke tutorial ini: Lengkap EQ pengaturan untuk Mulai ketika melakukan Audio Mixing.Disarankan Kompresi Pengaturan untuk JurusSecara pribadi dalam proyek-proyek saya sendiri produksi musik, saya tidak kompres drum tendangan sering dalam campuran karena mengompresi dapat mengurangi kekuatannya selama tahap mastering. Namun jika Anda perlu untuk kompres drum tendangan, Berikut ini adalah saran:1.) Set kompresi rasio sekitar 4:12.) Mengatur waktu rilis ke 100ms.3.) Set waktu serangan ke < 50 ms untuk memiliki suara tendangan thumpy atau mengatur waktu serangan ke > 70 ms (misalnya 75ms) untuk memiliki suara tendangan gendang lemak.4.) Set ambang untuk 1/6 dari tingkat puncak tendangan gendang maksimal. Jadi jika puncak maksimum dari kick drum Anda adalah-6dB set ambang ke-30dB di kompresor Anda.Ini adalah screenshot contoh dari kompresor (Gelombang C1 Komp mono) menggambarkan tendangan pengaturan khas kompresor drum (untuk suara tendangan lemak):

Lemak Drum pengaturan kompresi tendanganBerikut adalah beberapa tutorial terkait penting yang berkaitan dengan kompresi:a.) Snare Kompresi-Bagaimana Perubahan suara Drum dengan Pengaturan yang berbeda - lihat bagaimana perubahan suara snare drum dengan kompresi. Anda dapat menerapkan konsep yang sama dengan drum tendangan.b.) Bagaimana Kompresor Attack dan Pekerjaan Rilis? - Serangan dan rilis kali adalah salah satu parameter yang paling penting dalam kompresi yang dapat memiliki dampak yang signifikan pada suara kick drumc) Audio Compression tips -. panduan umum pada penekanan unsur yang berbeda dalam campuran
SelengkapnyaTips setting Compressor & EQ

Belajar Mixing Part I

Gan, ajarin ane mixing dong, masih newbie nih”, “Misi para suhu, newbie minta tolong ajarin gimana cara mixing yang baik dan benar”. Mungkin dua contoh kalimat tersebut tidak asing kita lihat di beberapa di beberapa forum seperti kaskus (utamanya di help, tips, and tutorial), di distorsi, musiktek, dan beberapa forum audio. Bahkan mungkin banyak diantara kita yang mempunyai minat untuk belajar mixing bertanya-tanya bagaimana dan darimana harus memulai. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi seperti sekarang ini sudah sangat pesat, apa-apa serba mudah, termasuk belajar mixing.

Pada artikel ini, saya mencoba merangkum beberapa cara belajar mixing:
1. Membaca Buku / e-book
Bagi kamu yang benar-benar akan belajar dari 0, opsi ini mungkin menjadi opsi yang paling tepat karena dalam buku biasanya diterangkan secara sistematis mulai dari apa saja yang dibutuhkan untuk mixing mulai dari software, hardware, dan basic skill penunjang yang harus dikuasai hingga keilmuan mixing itu sendiri mulai dari teori-teori dasar soal level, panning, equalizer, compressor, reverb, delay, dan sebagainya. Sebagai catatan untuk kamu yang baru dalam dunia mixing, pastikan bahwa buku yang kamu beli adalah buku yang ditunjukkan untuk beginner yang mudah dipahami oleh orang awam sekalipun seperti Mixing for Dummies dan The Mixing Engineer’s Handbook karangan Bobby Owsinski.

2. Nonton Video Lesson
Bagi kamu yang kurang suka membaca, cara ini bisa menjadi pilihan alternatif. Beberapa video lesson yang bisa kamu coba cek antara lain Mixing With the Pros: James Tuttle, Steinberg Internal Mixing, Digital Mixing Revolution, Production Mixing Mastering with Waves, dan lain-lain. Jika kamu tidak mempunyai cukup bandwith untuk mengunduh atau cukup uang untuk membeli DVDnya, youtube memiliki beberapa video tutorial yang cukup menarik untuk disimak. Namun yang menjadi kelemahannya adalah kasus yang ada di video dan kasus yang kita alami tidak sama persis sehingga bisa menimbulkan kesalahpahaman bagi para pemula jika menelan mentah-mentah dan menganalisa lebih lanjut step yang ditunjukkan pada video lesson.

3. Diskusi di Forum Online
Jika pada cara pertama dan kedua komunikasi dilakukan secara satu arah, dalam diskusi di forum online kamu dapat berinteraksi dengan member lain untuk saling berbagi. Namun hal tersebut mungkin akan menyulitkan pemula karena topik yang dibahas random tapi tidak ada salahnya seorang pemula mencoba berinteraksi dengan para mixer yang lain di sebuah forum untuk sharing tentang pengalaman dan tips serta trik.

4. Kursus
Bisa dibilang kursus adalah kompromi dari cara 1, 2, dan 3 dimana peserta kursus diajari secara langsung oleh pengajar yang berpengalaman di bidangnya. Beberapa lembaga yang menyediakan kursus mixing antara lain musiktek dan dolphin. Namun harga kursus yang ditetapkan biasanya relatif mahal.

5. Magang di Studio Recording
Sebagai kompromi atas tingginya biaya yang harus dikeluarkan untuk mengikuti kursus, magang di studio recording bisa menjadi opsi alternatif. Jika ada studio recording di dekat rumah atau kosanmu, jangan sungkan untuk bertanya dan “mendekatkan diri”. Bukan tidak mungkin kamu mendapat kesempatan untuk ikut terlibat dalam proses bisnis (utamanya yang berhubungan dengan recording dan mixing) sehingga kita mendapat banyak pelajaran melalui praktek nyata.

6. Sering-seringlah Mixing
Practice Makes Perfect, tiga kata yang sering kita ucapkan dan dengar tapi terkadang hanya sekedar keluar dari mulut dan masuk ke telinga tapi tidak terserap ke hati. Dengan sering berlatih mixing, kita akan semakin tau dengan permasalah-permasalah yang dihadapi dalam proses mixing dan bagaimana mengatasinya. Dengan sering mixing, kita juga melatih telinga untuk lebih peka terhadap hal teknis pada bunyi selain terhadap sisi seninya.

Setidaknya itulah beberapa cara yang dapat kamu jadikan referensi darimana kamus harus mulai belajar mixing tapi jangan jadikan 6 cara yang telah saya paparkan sebagai pembatas caramu belajar. Dalam kehidupan, setiap kejadian baik dan buruk adalah pelajaran, setiap orang yang berhubungan dengan kita adalah guru, setiap tempat yang kita pijak adalah bumi adalah kelas, maka tidak ada alasan bagimu untuk berhenti belajar!

@http://www.distorsi.net/
SelengkapnyaBelajar Mixing Part I