Jika Kelak Aku Benar Pergi Semata Karna Aku Ingin Mencintaimu Lebih Baik Lagi

bukankah sudah pernah kuceritakan kepadamu
tentang wanita bermahkota api yang menyanggul badai di kepala
pun tentang lelaki berjari duri, melilitkan petir di dada
yang dari tubuhnya memancar cahaya lebih terang dari benderang
.
atau mungkin, aku tak pernah bercerita tentang apa-apa
-bukankah kita tak pernah lagi saling bicara
dan mereka tak pernah ada
.
atau,
mungkinkah dia adalah aku dan sang pria
adalah kau. di tubuhku, selalu ada api untuk membakarmu
dan juga duri untuk menyayatku
di tanganmu
.
bukankah diantara kita selalu tercipta badai
sengaja menggariskan pijar petir berantai, semata hanya untuk saling
meleburkan hati masing-masing
..
“bukankah ini cinta, katamu sayang, lalu badai dan petir ini, kita cipta untuk apa ?”
..
kita tak lagi pernah bicara,
namun biar kuberujar sekali lagi sebelum semesta benar-benar gagu
dan kita kehabisan waktu,
jika kelak aku benar pergi, semata hanya aku ingin mencintaimu lebih baik lagi
;tanpa petir,
api,
duri,
dan badai.

Tidak ada komentar: